perkembangan sains, teknologi dan masyarakat melalui interaksi dalam pembelajaran
Perkembangan
Sains, Teknologi dan Masyarakat
Melalui Interaksi dalam Pembelajaran
Kata
sains adalah serapan dari kata bahasa inggris science yang diambil dari kata
bahasa Latin sciencia yang berarti pengetahuan. Menurut filsafat ilmu,
pengetahuan yang terkoordinasi, terstruktur dan sistematik disebut ilmu.
Pengertian sains dibatasi hanya pada pengetahuan yang positif, artinya yang
hanya dijangkau melalui indera kita. Pada mulanya ilmu hanya mempelajari alam,
namun dalam perkembangan juga mempelajari masyarakat. Atas dasar itu sains
dapat berarti ilmu pada umumnya. Tidak dapat disangkal bahwa sains telah
berkembang dengan pesat sekali terutama sejak abad ke-19 hingga sekarang.
Sebagai ilustrasi kemajuan dalam bidang teknologi elektronika memungkinkan kita
dewasa ini dapat menyaksikan suatu peristiwa yang terjadi di luar negeri bahkan
di angkasa luar melalui televise pada saat peristiwa berlangsung . Demikian pula
dengan kemajuan dalam bidang kimia dan biologi molekuler kita dapat mengenali
seseorang korban dan bologi molekuler kita dapat mengenali seseorang korban
kecelakaan melalui tes DNA nya. Sains sangat berkembang pesat pada abad 18
hingga ke-20 serta bertambahnya cabang ilmu yang makin banyak.
Perkembangan
pengetahuan pada zaman purba berawal dari kegiatan manusia mengamati
peristiwa-peristiwa alam. Hal ini terjadi di daerah Mesir, Babilonia, dan
Yunani. Pengamatan yang dilakukan oleh orang Mesir dan Babilonia melahirkan
pengetahuan praktis, sedangkan pemikiran orang Yunani melahirkan filsafat dan
seni. Mereka antara lain ialah Thales, Pythagoras, Leukippos, Demokritos dan
Aristoteles. Pengetahuan di Yunani berkembang dengan baik sejak abad ke-5 SM.
Pada abad pertengahan di Eropa dapat dikatakan tidak ada perkembangan
pengetahuan. Sains berkembang di daerah Timur Tengah dan dilakukan oleh para
ilmuwan muslim dan meliputi ilmu kimia, fisika, astronomi, matematika,
kedokteran, dan farmasi. Diantara nama-nama ilmuwan muslim yang terkenal ialah
Al-Biruni, Ibnu Sina, Al-Battani, dan Umar Khayyan.
Perkembangan
ilmu pengetahuan yang merupakan sembangan ilmuwan muslim ini kemudian menyebar
ke dataran Eropa. Eropa melalui daerah Spanyol yang menjadi wilayah kekuasaan
Islam. Dengann adanya kegiatan intelektual ilmuwan muslim baik yang ada di
daerah Arab maupun di Spanyol mengakibatkan adanya kemajuan dalam proses
berpikir masyarakat di Eropa pada zaman renaisans. Nama-nama para ilmuwan Eropa
antara lain ialah Copernicus, Leonardo da Vinci, Paracelsus, Kepler, dan
Galileo. Perkembangan sains modern dimulai sejak abad k-18. Ilmu kimia, biologi
dan fisika serta ilmu pengetahuan lain berkembang dengan pesat bak teori maupun
praktek. Kemajuan dalam berbagai ilmu pengetahuan ini ditunjang oleh adanya
perkembangan teknologi. Ilmu kimia bekembang menjadi beberapa cabang ilmu,
misalnya kimia organic, analitik, biokimia. Peralatan yang dihasilkan sebagai
produk teknologi sangat menunjang perkembangan ilmu pengetahuan misalnya mikroskop
electron., tabung hampa udara dan lain-lain. Biologi berkembang dan berkaitan
erat dengan ilmu kimia maupun fisika sehingga menimbulkan cabang ilmu yang
disebut bilogi molekuler dan biofisika.
Perkembangan
teknologi berawal dari penggunaan alat-alat dari batu oleh manusia pada zaman
purba yang pada dasrnya merupakan alat untuk mempermudah pekerjaan mereka.
Penemuan logam menimbulkan pesat dalam produksi alat-alat, sperti mesin-mesin,
sehingga menyebabkan terjadinya berbagai macam industry. Kemajuan atau
perkembangan teknologi menyebabkan dampak posifif dan negative bagi masyarakat.
Kaitan
antara sains, teknologi dan masyarakat yaitu teknologi melibatkan proses,
produknya yang bertujuan meningkatkan efisiensi pelaksanaan kegiatan kita.
Teknologi lahir karena adanya kebutuhan manusia pada zaman purba meskipu secara
sederhana mereka membuat alat-alat hasilnya dapat mereka gunakan untuk
memudahkan pekerjaan mereka atau meningkatkan hasil kerja. Sains berawal dari
sifat ingin tahu manusia, observasi yang sistematis terhadap peristiwa alam
serta pemikiran atau perenungan tentang sebab-sebab terjadinya peristiwa alam.
`Jadi perkembangan sains menyebabkan munculnya teknologi serta tenologi lahir
dari kebutuhan manusia.
Secara
sederhana dalam pembelajaran terdapat tiga komponen utama yang berinteraksi,
yakni guru, peserta didik, dan bahan ajar. Untuk melaksanakan pembelajaran
seorang guru memiliki keyakinan filsafat tertentu yang dirasakan sesuai untuk
dilaksanakan dalam proses pembelajaran. Ada dua macam pandangan yakni,
kontruktivisme dan paragmatisme. Kontruktivisme didasari oleh konstruktivisme
kognitif dan sosial untuk mengambil keputusan. Paragmatisme pertama kali
dikemukakan oleh Charles Pairce dan berpandangan bahwa pengetahuan yang
diperoleh hendaknya dimanfaatkan untuk mengerti permasalahan yang ada di
masyarakat.
Salah
satu tujuan penting pembelajaran sains adalah lahirnya individu-individu yang
selalu responsive terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
sekaligus peka terhadap isu-isu sosial yang timbul sebagai dampak dari
perkembangan STM dalam pembelajaran tertentu dapat mengkomodir tujuan penting
ini, karena dalam pendekatan STM siswa juga diajarkan untuk memperhatikan
masalah-masalah yang kemudian muncul sebagai dampal lain dari kemudian muncul
sebagai dampak lain dari penggunaan teknogi baru dalam kehidupan masyarakat.
Ada
beberapa kelebihan pendekatan STM yaitu, :
a. Siswa
dapat melihat hubungan (nilai) tentang apa-apa yang mereka pelajari di bangku
sekolah dengan kehidupan nyata sehari-hari.
b. Siswa
dapat melihat lebih kreatif, hal ini akan terlihat dari banyaknya
pertanyaan-pertanyaan yang mereka ajukan karena besarnya rasa ingin tahu
mereka.
c. Siswa
dapat melihat bahwa sains adalah alat yang dapat digunakan atau mampu
memecahkan masalah-masalah.
d. Siswa
akan menyadari bahwa proses sains penting untuk dipelajari karena mereka
merupakan keterampilan yang sangat penting untuk dikuasai dalam tujuan
memecahkan suatu masalah.
e. Siswa
akan mempunyai retensi yang kuat terhadap pembelajaran yang dilangsungkan
karena berlandskan kontruktivisme dan kontekstual.
Komentar
Posting Komentar